Beranda

Kamis, 12 Februari 2015

Hari Valentine Dalam Timbangan Syari'at ISLAM


 Hasil gambar untuk wallpaper valentine


 Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Kini saya memberikan artikel terbaru yang mengenai Hari Valentine menurut pandangan Islam.
Di bulan Februari, terdapat suatu tanggal dimana pada saat tersebut banyak dari kaum muslimin Indonesia khususnya para pemuda pemudi muslim menyambut dengan suka cita dan terheboh heboh pada saat tersebut, tidak lain dan tidak bukan mereka menyebutnya dengan istilah "Hari Kasih Sayang"(Valentine day atau yaum al-hubb) tepatnya pada tanggal 14. Jika kita amati telah tampak sekali dengan jelas pada hari tersebut di sebagian besar media informasi (televisi,radio,Koran dan lain-lain) begitu juga di pertokoan mall di Negara kita ini seakan berlomba-lomba untuk menarik perhatian kaum muslimin terutama para pemuda pemudi muslim untuk merayakan "Hari Kasih Sayang".Sehingga cukup banyak dari kaum muslimin yang saling mengucapkan "Selamat hari Valentine", berkirim kartu, berkirim bunga, berkirim coklat, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena bertanggapan saat itu adalah "Hari Kasih Sayang".
Perayaan "Hari Kasih Sayang" ini bagi pemuda pemudi muslim bak virus yang dapat merusak tahanan pikiran mereka tentang perayaan pada hari khusus dan yang paling berbahaya adalah jika berdampak pada aqidah mereka. Untuk itu melalui paparan berikut semoga bisa memberikan penjelasan yang nyata dan berdampak positif bagi para pembacanya.

Sejarah Simpang Siur Hari Valentine
Para sejarawan masih berada pendapat tentang apa yang sebenarnya terjadi pada hari ke 14 di bbulan Februari yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine.
Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi Paganisme (dewa dewi) Romawi kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.
Menurut pandangan tradisi Romawi Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai priode cinta dan kesuburan. Dalam penanggalan kalender Athena kuno, priode antara pertengahan Januari dengan pertengan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di zaman Romawi kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Di zaman Romawi kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.
Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka.Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian di masa Romawi kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, dan pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love)bernama Juno Februata. Pada hari tersebut, para pemuda berkumpul dan mengundi nama nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu tiap pemuda mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya keluar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.
Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacar ini, para lelaki muda melecut gadis gadis dengan kulit binatang. Para perempuan itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.
Ketika agama kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama nama gadis dengan nama nama Paus atau Pastor. Di antara pendukunhg akulturasi upacar ini adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.
Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacar Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Konklusi Sejarah Hari Valentine
Dari sejarah asal muasal hari valentine yang terpapar di atas dapat kita ambil beberapa point berkut:
1. Hari Valentine berasal dari tradisi upacara(hari raya) paganisme (dewa dewi) Romawi Kuno.
2. Upacara Romawi Kuno tersebut akhirnya dirubah menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine's Day untuk menghormati Santo Valentine yang meninggal pada tanggal 14 Februari.Maka hari Valentine merupakan hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
3. Di Zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan nama "Hari Kasih Sayang".

Pandangan Islam Berkaitan Dengan Hari Valentine
1. Ketika seseorang mengucapkan "to be my Valentine" bisa menyebabkan orang yang mengucapkannya terjatuh pada bahaya syirik (menyekutukan Alloh Ta'ala).
Sebab ketika seseorang mengucapkan "to be my Valentine" dengan sadar maupun tidak sadar, maka berarti sama dengan meminta orang itu menjadi "Sang Maha Kuasa".
Sedangkan syirik merupakan dosa yang tidak dapat terampuni dan dapat menghapuskan seluruh amal amal yang telah lalu.
2. Mencampur aduk perkara aqidah atau peribadahan Islam dengan peribadahan agama lain adalah haram.Dan merayakan hari valentine termasuk dalam kategori ini.Logisnya jika seorang Muslim meyakini bahwa hanya Alloh SWT yang layak disebut Tuhan, tapi disisi lain ketika dia merayakan hari Valentine secara hakiki dia telah mengakui adanya Tuhan selain Alloh yakni Dewa Lupercus. Maka hal seperti ini adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal.
3. Haram bagi kaum muslimin untuk tasyabuh dengan kaum non muslim.
Islam melarang utntuk bersikap dan bertindak menyerupai kaum no muslim (kafir).
4. Hari raya adalah termasuk dalam masalah agama dan aqidah, buka masalah keduniaan.
Hari Valentine jelas termasuk dalam kategori agama dan aqidah, sekaligus juga ibadah di dalamnya.

Jadi Kesimpulannya adalah:
1. Hari Valentine adalah hari raya paganisme yang akhirnya diubah menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentin's Day.
2. Merayakan hari Valentine adalah haram, dan bisa menjerumuskan pada bahaya syirik karena menyangkut pada masalah agama dan aqidah (keyakinan).

0 komentar:

Posting Komentar